Indonesia merupakan surga yang penuh eksotisme mulai dari ujung barat hingga timur. Banyak memang keindahan yang sudah mendunia di ujung timur Indonesia, namun ujung barat Indonesia pun tidak kalah menyimpan keeksotisan panoramanya tersendiri.
Pulau Weh merupakan pulau vulkanik kecil yang terletak di barat laut Pulau Sumatera. Merupakan pulau terbesar Kota Sabang dibanding pulau-pulau kecil lainnya yang masuk ke dalam wilayah Aceh. Pulau seluas 60 kilometer persegi ini masih jarang dieksplorasi oleh wisatawan sebab minimnya informasi. Nyatanya, pulau paling ujung barat Indonesia ini menawarkan beragam eksotisme alam yang luar biasa.
Pulau yang memiliki kekayaan ekosistem ini ditetapkan sebagai suaka alam. Hiu bermulut besar bisa ditemukan di pulau ini. Bufo, spesies katak yang terancam punah pun hanya berhabitat di pulau ini. Terumbu karangnya pun menjadi habitat berbagai spesies ikan.
Fenomena matahari terbit merupakan keunggulan dari Pulau Weh. Spot untuk menyaksikan matahari terbaik adalah di Pantai Sumur Tiga yang bisa dijangkau dengan waktu tempuh sekitar 15 menit dari Kota Sabang. Sedangkan untuk menyaksikan keindahan bawah lautnya, Pulau Weh memiliki Pantai iboih yang terkenal dan menjadi pusat kegiatan para penyelam. Ada pula Pantai Anoi yang memiliki pasir hitam yang sepi dan tenang. Cocok untuk Anda yang hendak mencari ketenangan dan melepas penat dari hiruk pikuk ibukota.
Meski namanya pulau, jangan dikira hanya ada wisata pantai. Pulau Weh juga memiliki air terjun cantik bernama Peria Laot. Dan juga ada Tugu Nol Kilometer. Tugu Nol Kilometer merupakan penanda bagian terdepan Indonesia yang wajib dijadikan destinasi utama saat mengunjungi Pulau Weh. Saat hendak menuju ke Tugu Nol Kilometer, Anda akan menemukan kumpulan monyet yang bisa diberi makan.
Mayoritas wisatawan yang mengunjungi Pulau Weh merupakan wisatawan asing, meski begitu Pulau Weh tidak selalu identik dengan apa-apa yang serba mahal. Anda bisa menemukan makanan dengan harga murah dan juga enak. Terlebih makanan khas Aceh sepperti Mie Aceh, Sate Gurita, dan Kopi Susu Es yang diracik dengan Kopi Arabica khas Aceh.
Tidak perlu khawatir untuk menginap di Pulau Weh ini, sebab hampir setiap obyek wisata di tempat ini memiliki penginapan dengan harga yang bervariasi mulai dari Rp 100 ribu per malam. Meski berada di pulau, jangan khawatir atas fasilitas yang seadanya, karena di Pulau Weh kamu bisa mendapatkan fasilitas yang super lengkap.
Untuk menuju ke Pulau Weh Anda bisa mengambil rute penerbangan ke Bandara International Sultan Iskandar Muda, Aceh. Dari bandara, Anda harus melanjutkan perjalanan darat menuju Pelabuhan Ulee Lheue menggunakan damri dengan tarif sekitar Rp 20 ribu. Setibanya di Pelabuhan, tersedia dua alternatif penyebrangan ke Pulau Weh, yaitu dengan kapal cepat atau kapal fery. Dalam sehari ada tiga kapal fery yang menyebrang ke Pelabuhan Balohan (Pulau Weh) dengan lama perjalanan 2 jam dan tarif Rp 25 ribu. Sedangkan kapal cepat, sehari hanya dua kali penyebrangan dengan lama perjalanan sekitar 45 menit dan tarif Rp 85 ribu. Jika ingin sedikit menghemat budget, Anda bisa memilih penerbangan ke Kuala Namu, Sumatera Utara. Kemudian dilanjutkan menggunakan bus antar kota dari Medan ke Banda Aceh dengan tarif sekitar Rp 200 ribu dan memakan waktu tempuh 12 jam.
Untuk mengeksplorasi pulau ini sebaiknya Anda menyewa mini bus yang telah disediakan oleh penduduk dengan tarif sekitar Rp 250 ribu Rp 300 ribu per hari. Atau juga bisa menyewa motor seharga Rp 80 ribu – Rp 100 ribu per hari. Sebab transportasi di sini terbilang sulit dan hanya sampai pukul 19.00 WIB.