Takengon, Surga Wisata Aceh yang Mati Suri
Takengon yang terletak di dataran tinggi Gayo, Aceh Tengah menawarkan keindahan alam yang masih alami, dengan danau Laut Tawar yang jernih dan belum terkontaminasi. Pemandangan yang indah dari titik-titik tertentu memberikan sensasi yang relatif sama.
Keindahan alam yang disajikan orkestrasi Danau Laut Tawar, perbukitan yang mengelilingi, ketinggian yang menyejukkan di Takengon itu, tidak kalah dengan Hallstatt dan Danau Hallstatt di Austria sana. tetapi, nasib kedua kota di Eropa itu dengan Takengon berbeda. Takengon masih belum terjamah. Mungkin sudah pernah dijamah, tetapi kemudian mati. Setidaknya ini terlihat dari hotel yang cukup besar di tepi danau, Renggali, yang tampak mati suri.
Keindahannya sangat luar biasa. Airnya masih jernih. Danau ini tidak dikotori dengan keramba-keramba yang mengakibatkan kondisi danau menjadi kotor dan tidak layak dinikmati. Belum terjadi kerusakan di sekitar danau. Pinggir-pinggir danau masih alami dan pohon-pohon pinus masih tumbuh dengan rapat. Danau Laut Tawar memberikan cerita sendiri. Meskipun hanya danau, penduduk setempat mengatakannya laut. Menjadi aneh ketika menyatukan kata danau dan laut.
Ketika nama ini yang dalam bahasa daerah disebut Laut Tawar ditanyakan asal-usulnya, Lena dan anaknya Elena, pemilik salah satu rumah makan di pinggiran Danau Laut Tawar, agak bingung. Padahal mereka penduduk setempat. Hanya saja memang, dalam pandangan masyarakat kumpulan air itu sangat luas, maka disebut laut. Danau Laut Tawar sendiri dapat dikelilingi dengan mobil selama 2 jam perjalanan. Tidak sebanding dengan Danau Toba yang membutuhkan setidaknya 12 jam untuk mengelilingi pulau Samosirnya saja.
Luasnya kurang lebih 5.472 hektare dengan panjang 17 km dan lebar 3,219 km. Akan tetapi kelihatan, potensi ekonomi berupa wisata belum diramu. Banyaknya kunjungan ke suatu tempat tidak terlepas dari cara pengemasaannya.
Banyak tempat yang sebenarnya sedikit atau bahkan tidak memiliki potensi, tetapi dengan cara yang tepat untuk berpromosi, banyak juga wisatawan datang. Sebut saja Bandung dan Yogyakarta yang banyak dikunjungi wisatawan. Cerita dan tempatnya diramu sedemikian rupa sehingga menarik.
Dengan menargetkan wisatawannya, maka diciptakanlah bentuk-bentuk dan benda-benda tambahan yang menarik. Bukit-bukit yang mengelilingi Takengon dan Danau Laut Tawar tentunya bisa diciptakan menjadi lokasi wisata yang menarik. Mendaki bukit di Takengon bisa menjadi satu pilihan wisata. Sangat banyak titik-titik yang bisa didatangi untuk menikmati keindahan danau dan kota ini dari ketinggian. Tempat-tempat berkemah bisa diciptakan. Jalur-jalur tracking bisa diciptakan. Kebun-kebun bisa dibentuk. Cerita bisa dirangkai.