Sebagai salah satu destinasi yang masuk dalam program 10 Destinasi Prioritas atau disebut 10 Bali Baru Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Kepulauan Seribu terus mempersiapkan diri. Sebanyak delapan pulau baru di Kepulauan Seribu, tengah disiapkan untuk menyambut kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) maupun wisatawan nusantara (wisnus).
“Pengembangan delapan pulau baru ini mempunyai potensi yang luar biasa. Terdiri dari Pulau Melinjo, Pulau Saktu, Pulau Kapas, Pulau Tondan Timur, Pulau Bira Besar, Pulau Opak Besar, Pulau Kongsi, dan Pulau Lancang Kecil. Di sana kita bisa melihat indahnya sunset dan sunrise, ada penangkaran penyu, dan kita bisa melihat atraksi lumba-lumba di laut lepas,” kata Ketua Tim Pokja Percepatan Destinasi Prioritas Kemenpar Hiramsyah Thaib yang juga dibenarkan Kepala Bidang Destinasi dan Pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta Linda Enriany.
Lebih lanjut pria yang biasa disapa Hiram itu mengatakan, pulau-pulau itu juga memiliki biota laut yang sangat indah, hutan, bangunan cagar budaya, olahraga air, pemandangan bawah laut, terumbu karang, dan ikan hias. Jika ingin melihat indahnya sunset dan sunrise, para wisatawan bisa pergi ke Pulau Opak Besar. Di sana bisa menikmati pemandangan pasir putih di pantai.
“Lumba-lumba sering muncul di perairan Pulau Untung Jawa. Kita sedang amati waktu-waktu kapan saja lumba-lumba ini muncul, agar menjadi daya tarik wisata, nanti kita siapkan paketnya dan industri juga kita libatkan untuk mengemas sebagai bagian dari atraksi di Kepulauan Seribu,” tambah Linda.
Linda menambahkan, dari beberapa pulau itu ada yang tidak berpenghuni dan ada yang telah didiami penduduk. Tempat-tempat itu bisa dimanfaatkan untuk tujuan wisata. Sementara bagi yang ingin snorkeling dan ingin menikmati keindahan bawah laut, Linda menyarankan pergi ke Pulau Melinjo yang keindahan lautnya masih terjaga.
“Pulau-pulau itu punya pasir putih, dan pada waktu-waktu tertentu suka muncul kawanan burung-burung yang datang. Sehingga menarik wisatawan. Penggemar snorkeling juga akan terkesima bila datang ke Pulau Melinjo, pantainya sangat bersih” terang Linda.
Sebagai destinasi prioritas, Kepulauan Seribu terus mengembangkan aksesibilitas dan amenitas untuk meningkatkan kunjungan wisman dan wisnus. saat ini aksesibilitas ke destinasi Kepulauan Seribu kini semakin mudah dan murah. Sementara untuk penginapan juga diperbanyak pembangunan homestay.
“Kini ada alternatif baru, yakni melalui Pelabuhan Sunda Kelapa menggunakan Kapal Perintis Sabuk Nusantara 46. Ini jauh lebih murah dibandingkan dengan menggunakan kapal motor dari Pelabuhan Muara Baru dengan tarif Rp 38.000,” ungkap Linda.
Untuk mendukung upaya peningkatan kunjungan itu, lanjut Linda, sudah ada 100 izin baru untuk homestay guna melayani para wisatawan yang akan datang. Dalam waktu dekat pembangunan homestay seperti yang dijanjikan Menpar Arief Yahya mulai awal tahun 2017 ini, akan segera direalisasikan.
“Hal ini jelas akan membuat para pengujung ke Kepulauan Seribu semakin hari akan semakin banyak yang datang. Apalagi di saat liburan Natal dan tahun baru. Industri pariwisata akan banyak menawarkan alternatif paket wisata. Mereka juga bisa memanfaatkan homestay jika ingin menginap,” terangnya.
Pertumbuhan jumlah homestay di Kepulauan Seribu, setiap tahunnya terus meningkat. Kini, tercatat ada sebanyak 322 unit homestay yang tersebar di berbagai pulau di dua kecamatan. Untuk menarik minat wisatawan mengunjungi Kepulauan Seribu, pengusaha homestay diminta meningkatkan daya saing.