Kenapa Harus Peduli Soal Keamanan Saat Liburan?
Liburan ke luar negeri memang mengasyikkan, tapi jangan asal pilih destinasi ya! Beberapa negara punya risiko tinggi bagi wisatawan, mulai dari konflik bersenjata, kriminalitas ekstrem, hingga bencana alam yang tak terduga.
Laporan dari berbagai lembaga internasional, seperti Global Peace Index, Travel Advisories dari pemerintah (misalnya Kemenlu AS, Inggris, Australia), serta lembaga pemantau konflik dunia, menunjukkan bahwa tahun 2025 masih menyisakan banyak zona merah di peta dunia.
Berikut adalah 10 negara yang sebaiknya tidak kamu kunjungi tahun ini, lengkap dengan alasan dan risiko yang perlu kamu ketahui.
1. Suriah – Medan Konflik yang Belum Usai
Risiko Utama: Perang saudara, serangan udara, penculikan
Suriah sudah lebih dari satu dekade dilanda perang saudara. Kota-kota seperti Aleppo, Idlib, dan Homs masih rentan terhadap serangan militer, baik dari dalam negeri maupun luar.
Banyak kelompok bersenjata aktif di wilayah ini, termasuk organisasi ekstremis.
Status: Do Not Travel – Tidak ada layanan konsuler, dan bantuan medis sangat terbatas.
2. Afghanistan – Di Bawah Bayang-bayang Taliban
Risiko Utama: Terorisme, kekerasan politik, infrastruktur hancur
Sejak Taliban kembali menguasai Afghanistan, situasi keamanan semakin memburuk. Warga asing sangat rentan terhadap penculikan dan serangan.
Meski ada stabilitas semu, kelompok ekstremis masih aktif di banyak daerah.
Fakta: Sebagian besar kedutaan besar telah ditutup, membuat proses evakuasi hampir mustahil bila terjadi situasi darurat.
3. Yaman – Krisis Kemanusiaan Terparah di Dunia
Risiko Utama: Konflik bersenjata, blokade logistik, kelaparan
Yaman mengalami krisis tiga lapis: perang saudara, bencana kemanusiaan, dan kehancuran ekonomi.
Wilayah seperti Sana’a dan Aden menjadi titik konflik yang sangat berbahaya bagi warga lokal maupun pengunjung asing.
Catatan: Jurnalis internasional pun sangat dibatasi aksesnya, apalagi turis biasa.
4. Somalia – Negara Tanpa Kepastian Hukum
Risiko Utama: Terorisme, pembajakan laut, kekerasan geng
Somalia terkenal sebagai salah satu negara dengan sistem pemerintahan yang paling lemah.
Serangan bom dan penculikan sering terjadi, terutama di ibu kota Mogadishu. Perairan Somalia juga dikenal rawan bajak laut.
Tips: Bahkan organisasi kemanusiaan pun sangat hati-hati mengakses Somalia.
5. Sudan Selatan – Kekacauan dan Perang Saudara yang Berlarut
Risiko Utama: Perang antar etnis, bencana kemanusiaan, layanan medis minim
Sebagai negara termuda di dunia, Sudan Selatan belum mampu keluar dari konflik internal.
Kekerasan antar suku, kemiskinan ekstrem, dan akses terbatas ke air bersih serta makanan membuat negara ini berbahaya bagi siapa pun yang berkunjung.
Fakta: Banyak wilayah tidak punya akses internet atau sinyal komunikasi sama sekali.
6. Irak – Ketegangan Politik dan Teror yang Belum Hilang
Risiko Utama: Serangan kelompok bersenjata, bom, penculikan
Meskipun ada wilayah yang mulai stabil seperti Baghdad, daerah lain masih sangat rentan terhadap konflik.
ISIS dan kelompok bersenjata lain masih aktif, dan ledakan bom serta serangan acak bisa terjadi sewaktu-waktu.
Catatan: Perjalanan ke Irak tetap tidak disarankan tanpa pengamanan tingkat tinggi.
7. Libya – Kekacauan Pasca-Kudeta yang Belum Selesai
Risiko Utama: Faksi bersenjata, perampokan, penculikan
Sejak revolusi menggulingkan Khadafi, Libya terpecah belah. Tripoli dan Benghazi kerap menjadi lokasi bentrokan antar milisi.
Tidak ada sistem pemerintahan yang solid, membuat keamanan sangat tidak terjamin.
Realita: Bahkan warga lokal pun sering menghindari jalanan saat malam.
8. Mali – Ancaman Teror dan Konflik Separatis
Risiko Utama: Penyerangan, ranjau darat, ekstremisme
Wilayah utara dan tengah Mali, termasuk kota ikonik Timbuktu, kini dikuasai kelompok radikal.
Serangan bersenjata terhadap turis asing, pasukan PBB, dan warga lokal sering terjadi.
Info penting: Peringatan perjalanan dari negara-negara Barat menyarankan untuk tidak bepergian ke Mali, bahkan untuk transit.
9. Haiti – Kerusuhan, Penculikan, dan Bencana Alam
Risiko Utama: Geng bersenjata, kriminalitas, infrastruktur rusak
Port-au-Prince, ibu kota Haiti, kini dikuasai oleh geng kriminal bersenjata. Kerusuhan sipil dan penjarahan kerap terjadi. Ditambah lagi, Haiti rentan terkena gempa bumi besar dan badai tropis.
Fakta: Polisi setempat bahkan menghindari beberapa wilayah karena terlalu berbahaya.
10. Indonesia – Risiko Bencana Alam dan Ketegangan Wilayah
Risiko Utama: Gempa, tsunami, letusan gunung, konflik Papua
Walau menjadi destinasi wisata favorit, Indonesia masuk dalam daftar karena risiko tinggi bencana alam dan konflik lokal terbatas di beberapa wilayah seperti Papua.
Gunung Merapi, Semeru, dan Sinabung aktif, sementara potensi tsunami di wilayah selatan sangat nyata.
Tips aman ke Indonesia:
- Cek info cuaca dan aktivitas gunung berapi (BMKG)
- Hindari wilayah rawan konflik seperti Papua dan sekitarnya
- Gunakan asuransi perjalanan yang mencakup bencana alam
Apa yang Bisa Dilakukan Wisatawan?
Sebelum merencanakan liburan ke luar negeri, lakukan langkah bijak berikut ini:
- Cek Travel Advisory dari situs resmi seperti Kemenlu atau embassies.
- Gunakan asuransi perjalanan yang mencakup evakuasi medis dan bencana.
- Riset lokal tentang situasi keamanan dan budaya setempat.
- Daftarkan perjalananmu ke kedutaan jika bepergian ke negara rawan.
- Unduh aplikasi darurat, peta offline, dan nomor penting.
Mengetahui mana saja negara paling berbahaya di dunia bukan untuk menakut-nakuti, tapi sebagai bentuk tanggung jawab dan kewaspadaan.
Bepergian dengan aman, terinformasi, dan siap menghadapi risiko adalah cara terbaik menikmati dunia.
Jadi, kalau kamu ingin liburan yang menyenangkan dan bebas stres di 2025, pastikan daftar di atas tidak masuk dalam itinerary kamu, ya!