Pendakian Via Ferrata memang belum terlalu banyak tersebar di setiap belahan dunia. Namun, pendakian dengan teknik bertumpu pada deretan kabel besi ini begitu populer di benua asalnya, yakni Eropa.
Tahukah kamu jika Via Ferrata tertinggi di dunia terdapat di Borneo (Pulau Kalimantan)? Keunikan lainnya, di puncak gunung kamu bisa beristirahat sambil berselancar di dunia maya. Mau tahu keajaiban lain yang bisa kamu nikmati saat mendaki Gunung Kinabalu Via Ferrata? Yuk simak ulasannya.
Sensasi Pendakian Via Ferrata Tertinggi di Dunia
Sebuah gunung tertinggi yang menjulang di tanah Borneo menjadi tempat di mana kamu bisa menjajal kehebatan pendakian menapaki kabel-kabel besi yang tertanam di bebatuan solid. Ya, Gunung Kinabalu! Wisata ketinggian yang merupakan bagian dari wilayah Sabah, Malaysia ini memang sangat menakjubkan. Tak percaya?
Puncak yang megah di ketinggian 4.095 meter di atas permukaan laut (MDPL) menjadi tujuan utama pendakian Via Ferrata ini. Memang tak salah jika Guiness World Records menobatkan Mountain Torq Gunung Kinabalu sebagai trek Via Ferrata tertinggi di dunia, tentunya dengan panorama atas awan yang sangat mengagumkan.
Siapapun Bisa Mendaki Via Ferrata, Lho!
Sensasi pendakian yang mengesankan ini bisa kamu ikuti meskipun belum pernah memiliki pengalaman mendaki gunung, hanya dengan berbekal fisik yang sehat dan tidak takut ketinggian. Bahkan anak-anak yang berusia 10 tahun pun diperbolehkan merasakan petualangan seru ini, dengan catatan harus memiliki tinggi minimal 130 cm dan berani menghadapi ketinggian.
Via Ferrata di sini menyediakan rute pendakian selama 2 hingga 3 jam bagi kamu yang baru pertama kali naik gunung, dan petualangan 3 hingga 4 jam bagi pendaki level menengah. Tak hanya itu, kamu juga akan ditemani dan diberikan pengarahan penuh seputar alat-alat pendakian, cara menggunakan alat-alat tersebut serta rute Via Ferrata oleh pemandu handal Mountain Torq.
Uniknya Beristirahat di Pondok Berketinggian 3.289 MDPL
Saat pendakian Via Ferrata, sebenarnya kamu akan tetap juga merasakan petualangan di jalur pendakian Gunung Kinabalu pada umumnya sampai di Pendant Hut. Pondok peristirahatan ini berada pada ketinggian 3.289 meter di atas permukaan laut dan dapat ditempuh dalam waktu sekitar 4 hingga 5 jam dari Timpohon Gate yang merupakan titik awal pendakian.
Selain menjadi tempat beristirahat yang super nyaman, Pendant Hut juga akan menjadi tempat kamu akan diberikan pengarahan terkait pendakian Via Ferrata yang akan dilakukan setelah summit attack esok hari. Bertemu dengan pemandu yang handal dan didukung peralatan serba aman akan membuat pendakianmu makin berkesan.
Low’s Peak Gunung Kinabalu yang Memesona Menjadi Pembuka Via Ferrata
Sedari dini hari, para pendaki sudah harus melakukan summit ke Low’s Peak pada ketinggian 4.095 meter di atas permukaan laut, di mana terdapat sunrise spot terindah di Gunung Kinabalu. Selepas melihat kemolekan panorama puncak, saatnya kembali turun dan menuju ke Sayat-sayat Hut pada ketinggian 3.668 meter dan bersama pemandu memulai Via Ferrata.
Walk the Torq merupakan rute yang diperuntukan untuk pemula, sedangkan Low’s Peak Circuit adalah untuk para pendaki yang berada di level menengah. Pendakian yang berada di tebing yang sangat tinggi ini memungkinkan angin berhembus kencang, maka disarankan untuk mengenakan jaket yang tahan dari terpaan angin dan tak lupa alas kaki yang memadai untuk Via Ferrata.
Paket pendakian ini dimulai dari harga 1.480 ringgit Malaysia untuk Walk the Torq, atau sekitar Rp. 4,4 juta Sedangkan untuk Low’s Peak Circuit sekitar 1.650 ringgit Malaysia atau Rp. 4,9 juta. Paket Via Ferrata ini sudah mencakup penginapan dan makan hingga pendakian selesai, kamu dapat cek selengkapnya di Mountkinabalu.com. Menarik bukan? Siap untuk mendaki di Via Ferrata tertinggi di dunia ini?